Allah سبحانه و تعالى
Rasulullah صلى الله عليه وسلم

Kumpulan Hadist-hadist Akhir Jaman

Hilangnya Ilmu & Tersebarnya Kebodohan

Bismillah,..بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَحِيْمِ
Assalamu'alaikum,..السلام علیکم ورحمتہ اللہ وبرکاتہ
Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَمَّدٍ

An-Nawawi رحمة الله berkata, “Hadits ini menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan mencabut ilmu dalam hadits-hadits terdahulu yang mutlak bukan menghapusnya dari hati para penghafalnya, akan tetapi maknanya adalah pembawanya meninggal, dan manusia menjadikan orang-orang bodoh*) sebagai pemutus hukum yang memberikan hukuman dengan kebodohan mereka, sehingga mereka sesat dan menyesatkan.”
[Syarh An-Nawawi Li Shahiih Muslim (XVI/223-224)].


SIAPA YANG DIMAKSUD ORANG BODOH? AHLUL BID’AH?

Dalam Ash-Shahiihain Dari Anas Bin Malik رضي الله عنه, beliau berkata, “Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
"Diantara tanda-tanda Kiamat adalah hilangnya ilmu dan tersebarnya kebodohan”.
[Shahiih Al-Bukhari, Kitab Al-‘Ilmu Bab Raf’ul ‘Ilmi Wa Zhuhuurul Jahli (I/178, Al-Fat-H), Dan Shahiih Muslim, Kitab Al-‘Ilmi Bab Raf’ul ‘Ilmi Wa Qabdhahu Wa Zhuhuurul Jahli Wal Fitan Fi Aakhiriz Zamaan (Xvi/222, Syarh An-Nawawi).

Al-Bukhari رضي الله عنه meriwayatkan dari Syaqiq, beliau berkata, “ِAku pernah bersama ‘Abdullah dan Abu Musa, keduanya berkata, ‘Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
"Sesungguhnya menjelang datangnya hari Kiamat akan ada beberapa hari di mana kebodohan turun dan ilmu dihilangkan.”
[Shahiih al-Bukhari, kitab al-Fitan bab Zhuhuuril Fitan (XIII/13, al-Fat-h)]

Dalam riwayat Muslim dari Abu Hurairah رضي الله عنه, dia berkata, “Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
‘Zaman saling berdekatan, ilmu dihilangkan, berbagai fitnah bermunculan, kebakhilan dilemparkan (ke dalam hati), dan pembunuhan semakin banyak.’
[Shahiih Muslim, kitab al-Ilmi bab Raf’ul ‘Ilmi (XVI/222-223, Syarh an-Nawawi].

Al-Hafizh Ibnu Hajar رحمة الله mengomentari ungkapan itu dengan perkataannya, “Yang jelas, sesungguhnya yang beliau saksikan adalah banyak disertai adanya (tanda Kiamat) yang akan datang menyusulnya. Sementara yang dimaksud dalam hadits adalah kokohnya keadaan itu hingga tidak tersisa lagi keadaan yang sebaliknya kecuali sangat jarang, dan itulah isyarat dari ungkapan “dicabut ilmu”, maka tidak ada yang tersisa kecuali benar-benar kebodohan yang murni. Akan tetapi hal itu tidak menutup kemungkinan adanya para ulama, karena mereka saat itu adalah orang yang tidak dikenal di tengah-tengah mereka.”
[Fat-hul Baari (XIII/16]

Diriwayatkan oleh Imam ‘Abdullah Ibnul Mubarak رحمة الله, dengan sanadnya dari Abu Umayyah al-Jumahi رضي الله عنه, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
“Ada tiga hal yang termasuk tanda-tanda Kiamat, salah satunya: ilmu diambil dari orang-orang kecil (bodoh).’”
[Kitab Az-Zuhd, Karya Ibnul Mubarak (Hal. 20-21, No. 61)
Tahqiq Habiburrahman Al-A’zhami, Darul Kutub Al-‘Ilmiyyah.
Al-Albani Berkata, “Shahih.” Lihat Shahiih Al-Jaami’ish Shaghiir (Ii/243, No. 2203).
Al-Hafizh Ibnu Hajar Menjadikannya Sebagai Penguat Dalam Kitab Al-Fat-H (I/143).

Imam ‘Abdullah Ibnul Mubarak رحمة الله pernah ditanya tentang (makna) orang-orang kecil? Lalu beliau menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang berkata dengan akal mereka sendiri, adapun anak kecil yang diambil riwayatnya oleh orang dewasa, maka sesungguhnya ia bukanlah orang kecil (di dalam hadits ini).” Beliau رحمة الله pun berkata dalam masalah itu, “Mereka mendapatkan ilmu dari orang-orang kecil dari kalangan mereka, yaitu dari AHLI BID’AH.”
[Hasyiah Kitab Az-Zuhd (Hal. 31), Tahqiq Dan Ta’liq Syaikh Habiburrahman Al-A’zhami]


SIAPA YANG SELAMAT DAN BENAR?

Dan diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud رضي الله عنه, dia berkata, “Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka mengambil ilmu dari kalangan Sahabat Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan tokoh-tokoh (ulama-ulama) mereka. Jika mereka mengambil ilmu dari orang-orang kecil (ahlul bid’ah) dari kalangan mereka dan hawa nafsu mereka bercerai-berai, maka mereka akan binasa.”
[Hasyiah Kitab Az-Zuhd (Hal. 31), Tahqiq Dan Ta’liq Syaikh Habiburrahman Al-A’zhami]
Ungkapan yang sama, dan sanadnya shahih dengan syarat Muslim.”
[Ithaaful Jamaa’ah (I/424), Dan Lihat Al-Mushannaf (Xi/346, No. 20446) Tahqiq Syaikh Habiburrahman Al-A’zhami].


YANG DISEBUT “ULAMA” SAAT INI ADALAH SEBURUK-BURUKNYA MANUSIA YANG BERADA DI BAWAH KOLONG LANGIT, DARI MERAKA ASAL FITNAH.

Dari Ali Bin Abi Thalib رضي الله عنه yang berkata, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda ;
"Manusia akan sampai pada suatu zaman dimana, - Islam hanya tinggal Namanya,
- Al-Quran hanya tulisannya,
- Masjid-masjid megah namun jauh dari petunjuk,
- Ulama-nya adalah seburuk-buruknya manusia yang berada di bawah kolong langit, dari mereka asal fitnah dan kepada mereka juga fitnah itu kembali".
[HR. Al Baihaqi]


KAPAN WAKTU TERJADINYA ULAMA MENJADI SEBURUK-BURUKNYA MANUSIA ?

Sedang Berlangsung Sekarang Ini!.
Apa Argumentasinya?
1. Semua peristiwa teks hadits tersebut, menggambarkan dalam satu fase waktu yang bersamaan.
2. Semua peristiwa, selain tentang ulama dalam hadits tersebut, kita sudah merasakan terjadi saat ini,
3. Dikuatkan oleh mubasyirat dalam mimpi Muhammad Qasim, bahwa rumah (Islam)-nya Nabi Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم sudah tidak ada. Dan Ulama sedang tersihir dajjal, sehingga tidak mengenal Al-Mahdi. Padahal Ulama itu seharusnya menjadi sosok pewaris Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Maka jika pada saat ini benar-benar masih ada Ulama, yaitu Ulama yang mewarisi Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, maka pasti-lah mengetahui sosok Al-Mahdi.


MENGAPA KEADAAN TERSEBUT TERJADI?

Pertama,

Hal ini disebabkan umat Islam yang termasuk di dalamnya ada tokoh agama, sudah berpaling dari ajaran yang sesuai dengan Islam sejatinya pada jaman Rasulullah صلى الله عليه وسلم ;
Imam Ibnu Athaillah as-Sakandari berkata: Apabila ahluz zaman sudah berpaling dari Allah سبحانه و تعالى, lebih mendahulukan selain Allah سبحانه و تعالى, tidak manfaat baginya suatu nasehat, dan pengingat baik, tidak menjadikannya condong kepada Allah سبحانه و تعالى, maka mereka tidak pantas melihat munculnya Wali Allah (Al-Mahdi). Oleh karena itu, para ulama berkata: Wali Allah (Al-Mahdi) adalah pengantin. Dan orang-orang buruk tidak dapat melihat pengantin tersebut.
[Lathaiful Minan Cetakan Darud Daqqaq Halaman 66.]

Pernyataan tersebut sangat tepat, fakta yang ada saat ini, para Ulama (bagian dari umat Islam), tidak bisa melihat Al-Mahdi. Jadi jelas yang tidak bisa melihat Al-Mahdi ada orang buruk. Mungkinkah Ulama itu orang buruk?


Kedua,

PENYAKIT SIFAT SOMBONG ITU MENJANGKITI HATI ORANG-ORANG YANG BERILMU (TERMASUK SOMBONG YANG TIDAK TERASA/ TERLIHAT).

Betapa cepatnya sifat sombong itu menjangkiti hati orang-orang yang berilmu. Seringkali seorang yang Alim merasa mulia dengan ilmunya, memberitahukan bahwa dirinya sangat benar (baik) dari segi keilmuannya, sehingga menganggap dirinya agung dan menganggap orang lain dibawahnya, la melihat manusia-manusia lainnya laksana melihat binatang ternak dan menganggap mereka sebagai manusia-manusia bodoh
[imam al-Ghazzali, kitab Ihya' Uluumiddin].

Ketiga, Dan Sebab-Sebab Lainnya.


PERTANYAANNYA;

Dari Hadits Diawal, Maka Apakah Mungkin Sosok Ulama Pewaris Nabi Itu Adalah Orang Yang Seburuk-Buruknya Manusia Yang Berada Di Bawah Kolong Langit?.

APAKAH MUNGKIN SOSOK ULAMA PEWARIS NABI ITU MENJADI SUMBER FITNAH?
Artinya tidak mungkin Ulama dalam posisi itu, maka dikaitan dengan Bab dibawah ini, ulama sebetulnya sudah tidak ada. Yang ada adalah tokoh agama, kyai, habib, ustadz, pemimpin pondok pesantren, guru agama, guru ngaji, penceramah dan atau bahkan artis.

ILMU SUDAH DIANGKAT, TANDA-NYA ADALAH DENGAN MUNCULNYA BANYAK MUBASYIRAT (MIMPI BENAR DARI ALLAH)

Akan terjadi satu masa ilmu (islam) diangkat. Misalnya terdapat dalam hadits dari Abu Hurairah رضي الله عنه:

“(Jika) Zaman (sudah) saling berdekatan (berbagai peristiwa akhir zaman sudah terjadi, tidak terlalu lama satu peristiwa dengan peristiwa lainnya) dan ilmu diambil.”
(Shahih Muslim, Kitab Al-‘Ilmi, Bab Raf’ul ‘Ilmi (Xvi/222, Syarh An-Nawawi).

Syekh Dr. Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, dalam kitab Asyraathus Saa'ah, Daar Ibnil Jauzi, Cetakan Kelima 1415H-1995M, Edisi Indonesia Hari Kiamat Sudah Dekat, menulis;
“Munculnya mimpi-mimpi orang beriman sebagai bentuk kabar kenabian, akan terjadi ketika menjelang Kiamat, (dimana) kebanyakan ilmu (agama) diambil dan syari’at Islam telah terhapus dengan sebab fitnah dan banyaknya pembunuhan.”

“Nabi adalah Nabi terakhir dan kenabiaan berakhir pada umat ini, maka digantikan dengan orang yang bermimpi dengan mimpi yang benar, yang merupakan bagian dari kenabian dengan membawa kabar gembira dan peringatan”.

Dari tulisan tersebut, sangat jelas, sangat sejalan dengan isi-isi mimpi Muhammad Qasim, yang dibahasakan dengan Istilah Islam di zaman Rasulullah صلى الله عليه وسلم sudah tidak ada dan tokoh agamanya sudah tersihir dajjal.

Majelis Ahmad-Habibi

Wallahu'alam bishawab,..وَاللهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ
Subhanakallahhumma wabihamdika,..سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
Wassalamu'alaikum,..ﻭﺍﻟﺳﻼﻡ ﻋﻠﻳﮑﻡ ﻭﺭﺣﻣۃ ﷲ ﻭﺑﺭﮐﺎﺗہ

Ruqhayyah bint Muhammad

Keywords:
# Pesan Nabi Isa Oleh Ruqhaya Binti Muhammad, # Pesan Nabi Isa Oleh Ruqhayya Binti Muhammad, # Pesan Nabi Isa Oleh Ruqhayyah Binti Muhammad, # Pesan Pesan Nabi Isa Oleh Ruqaya Binti Muhamad, # Pesan Pesan Nabi Isa Oleh Ruqhaya Binti Muhamad, # Pesan Pesan Nabi Isa Oleh Ruqhayya Binti Muhamad